PDM Kabupaten Bojonegoro - Persyarikatan Muhammadiyah

Ketegangan yang sempat terjadi dalam pemilihan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Bojonegoro bukanlah hal yang perlu dipersoalkan. Hal ini diungkapkan oleh ketua sidang pemilihan PDPM, Zainal Arifin saat ditemui tim Redaksi PDM Bojonegoro kemarin.

Ia mengatakan jika yang dipersoalkan adalah proses awal dalam pembentukan Tata Tertib dalam Rapat Pimpinan (Rapim). "Yang temen-temen persoalkan bukanlah masalah substansi, artinya aturan main dalam pemilihan sudah sesuai dengan AD-ART," kata ketua sidang yang juga menjabat sebagai sekretaris Pemuda Muhammadiyah, Zainal Arifin.

"Tidak ada penjegalan satu atau dua kandidat, ini bukan proses jegal-menjegal, mungkin ada teman yang merasa didzolimi, namun dalam proses ini tidak harus ada yang merasa didzolimi," imbuhnya.

Dikatakan, jika mereka yang mempersoalkan itu diduga ada kepentingan politik. "Sementara kita ini menjaga kedekatan yang sama dengan partai politik, agar nanti dapat konsen dalam organisasi, sebab ini nanti juga akan berpengaruh terhadap kepemimpinan Muhammadiyah kedepan," ujarnya.

Arifin menambahkan bahwa Pemuda Muhammadiyah bukan anti politik tapi juga bukan partai politik. Sehingga ia meminta agar masalah substansi seperti itu tidak perlu dipersoalkan.

"Jika menuruti keinginan mereka maka justru melanggar Rapat Pimpinan Daerah (Rapinda) yang sudah disepakati di daerah maupun cabang," pungkasnya.

Lebih lanjut dijelaskan, jika sebenarnya ada lima calon sebelum verifikasi . Yakni Ahmad Yani selaku Ketua Cabang Sukosewu, Abdai Rotomi selaku ketua cabang Sugihwaras, Tariyono incumbent PDPM, Risnanto Marzuki dan Sugito.

"Namun ada dua calon yang belum memenuhi berkas persyaratan sampai batas waktu yang telah ditentukan, sehingga mereka tereliminasi, mereka adalah Risnanto Marzuki dan Sugito," jelanya. Dan akhirnya terpilih Ahmad Yani sebagai ketua PDPM Bojonegoro dengan perolehan suara terbanyak. [rzq]

Kategori: Pemuda Muhammadiyah